zwani.com myspace graphic comments

Senin, 08 Juni 2009

Tidur Efektif


andreas senjaya's copyright

andreas senjaya's copyright

Mungkinkah tidur 4-5 jam jauh lebih bermutu dibanding dengan tidur 8-9 jam atau bahkan lebih?

Sebuah pandangan umum yang keliru yang mengatakansemakin banyak tidur, maka semakin banyak pula istirahat yang diberikan pada tubuh kita. Saat kita merasa sangat lelah beraktifitas, maka kita berpikir tidur berjam-jam dapat mengganti kelelahan kita. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah, karena tidur memang sarana untuk memulihkan kondisi tubuh. Tetapi kualitas yang dihasilkan oleh tidur itu sendiri tidak selalu berbanding lurus dengan kuantitasnya. Pernahkah kita merasa sangat lemas, tidak bertenaga, atau bahkan pusing saat bangun dari sebuah tidur yang panjang? Hal tersebut membuktikan kekeliruan pola pikir kita mengenai tidur.

Sebelum kita menyusun strategi untuk membuat tidur kita menjadi efektif tentu kita harus memahami apa itu tidur. Tidur mempunyai tahapan dan siklus. Tahapan tersebut adalah tahapan1, sleep spindels, Deep sleep, dan REM sleep. Tahapan 1 dansleep spindels adalah tahapan awal tidur. Dalam tahapan ini kita masih bisa dikatakan sadar. Bedanya, dalam tahapan sleep spindels terjadi penurunan cukup signifikan pada gelombang otak, denyut jantung, pernapasan, dan aliran darah. Selanjutnya, tahapan terpenting dalam sebuah tidur adalah deep sleep. Dalam deep sleep, darah akan menuju otot untuk memulihkan kondisi otot tersebut, dalam tahapan kita tubuh akan dikembalikan lagi kondisinya dari kelelahan. Yang terakhir, tahap REM sleep, merupakan tahapan saat kebanyakan dari kita bermimpi. Di sini gelombang otak kita meningkat dan mata kita bergerak dengan cepat. Kemudian 4 tahapan itu akan berulang dalam tiap siklusnya, dengan catatan bahwa tahapan Deep sleep akan semakin berkurang di setiap siklusnya.

Kunci dari tidur efektif itu sendiri adalah bagaimana kita bisa mendayagunakan tahap deep sleep dengan cara bangun pada saat tahapan deep sleep mencapai durasi yang sangat cepat (misalkan pada jam ke-5 dalam gambar di atas), Bahkan saat kita tidur lebih dari 7 jam kita sudah tidak mengalami deep sleep lagi. Ketika kita bisa mendayagunakan secara efektif tahap deep sleep, maka tubuh kita akan kembali bugar tanpa membutuhkan waktu tidur yang terlalu lama. Dengan demikian, kita sudah mengetahui kunci tidur efektif. Cukup dengan tidur selama 4-5 jam sudah mampu memulihkan tenaga kita daripada membuang waktu hingga 7-8 jam.

Selanjutnya yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kita bisa mengatur tubuh kita untuk disiplin memulai tidur dan mengakhiri tidur. Permasalahan ini sebenarnya bisa kita atasidengan cara memformat “sleep-clock” kita. Sleep clock adalah sebuah sistem dalam tubuh kita yang mengatur kapan waktu kita mulai dan menyudahi tidur. Sleep clock bisa kita atur dengan memiliki jam tidur dan jam bangun yang konsisten, termasuk pada akhir minggu. Untuk memulainya, kita bisa menggunakan bantuan alarm atau weker yang di set sama secara kontinyu. Selanjutnya, tubuh kita akan mengeset jam tidur tersebut sehingga menghasilkan pola yang teratur. Ketika sleep clock kita sudah terpola dan waktu tidur kita sudah teratur, kita bisa menghemat waktu tidur untuk meningkatkan produktivitas serta mengucapkan selamat tinggal pada bangun kesiangan.

Diadaptasi dari: how to sleep less and have more energy than you ever had before karangan Kacper M.Postawski

Tidak ada komentar:

Posting Komentar